Nabi muhammad hijrah dari mekkah ke madinah atas perintah Allah
swt
jarak dari kota mekkah ke madinah sekira 100 km
Nabi hijrah ke madinah setelah 13 tahun dakwah di Mekkah
Dan hanya segelintir saja yang mau mendengarkan petunjuknya
Sedangkan masyarakat Madinah sudah sejak lama merindukan kehadiran
nabi di sana
kaum ansor menyambut gembira akan kedatangan nabi di sana
Di madinah nabi menyusun kerangka sebuah
negara islam
strategi dan dasar negara dibuat di
madinah
sehingga madinah menjadi pusat negara
islam terbesar di jamannya
bahkan pasukan terbesar dunia Romawi saat
itu mampu dikalahkan
saat itu nabi mendirikan sebuah mesjid
yang dinamakan mesjid nabawi
tempat para sahabat berkumpul,tempat
siraman rohani dan tempat musyawarah
Mesjid nabawi dijadikan tempat ibadah
pusat saat itu ,dan bahkan pusat negara islam
Rumah nabi Muhammad berdampingan dengan mesjid nabawi itu
Salah satu pintu rumahnya langsung berakses ke mesjid nabawi
Nabi pula yang selalu menjadi imam di mesjid ini
Mesjid yang dirahmati Allah
Sekali solat di mesjid nabawi,pahalanya beribu kalilipat dibanding
mesjid lain di seluruh dunia
Pada jaman rasul sebelum solat ,seperti biasa diawali dengan adzan
Dan orang yang pertamakali disuruh adzan oleh nabi muhammad adalah
Bilal bin rabah seorang budak yang dimerdekakan oleh Abubakar sidiq
Sejak saat itu Bilal bin rabah menjadi muadzin (orang yang mengumandangkan adzan) tetap
rasulallah
Suaranya yang begitu merdu sangat menggetarkan hati siapapun yang
mendengarnya. Rasulullah sangat menyukai suara Bilal
Ketika Rasulullah Saw akan menaklukkan kota Mekah, Bilal berada di
samping beliau. Saat Rasulullah Saw memasuki Ka’bah, Kemudian Rasulullah Saw
menyuruh Bilal untuk naik di atas ka’bah dan menyerukan kalimat tauhid. Bilal
menyerukan adzan dengan suara yang keras dan menggetarkan hati setiap orang
yang mendengarnya. Ribuan leher manusia melihat ke arah Bilal. Ribuan lisan
manusia yang mengikuti ucapan Bilal dengan hati yang khusyuk.
Begitulah sosok Bilal, dia selalu berada
di belakang Rasulullah dalam kondisi apapun. Sampai pada saat Rasulullah Saw
menghembuskan nafas terakhir, maka waktu shalat tiba. Bilal berdiri untuk
mengumandangkan adzan, sementara jasad Rasulullah Saw masih terbungkus kain
kafan dan belum dikebumikan. Saat Bilal sampai pada kalimat, “Asyhadu anna muhammadan
rosuulullaah” (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah)”,
tiba-tiba suaranya terhenti. Ia tidak sanggup mengangkat suaranya lagi. Kaum
muslimin yang hadir disana tak kuasa menahan tangis, maka meledaklah suara isak
tangis yang membuat suasana semakin mengharu biru.
sudah he he
BalasHapus